Redesign Inbox Features on Kitabisa App

UX Case Study

Muhammad Iqbal Ramdhani
5 min readMay 31, 2022

Overview

Ktabisa merupakan salah satu aplikasi penggalangan dana online dimana didalamnya terdapat berbagai macam kategori donasi. Kitabisa sendiri telah memfasilitasi ribuan layanan kesehatan dan penggalangan dana sosial setiap harinya.

Akan tetapi terdapat masalah pada salah satu fitur diaplikasi Kitabisa, yaitu fitur Inbox. Masalah yang ada ialah tampilan yang kurang menarik dan informasi yang ditampilkan belum sesuai dengan keinginan user. Maka dari itu pada case study ini, kami ingin memperbaiki aplikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan user.

Disclaimer

Project ini adalah bagian tugas dari kelas UI/UX yang diselenggarakan oleh Skilvul dan juga Kominfo, sehingga kami tidak terikat langsung dengan aplikasi terkait.

Objektif

  • Meningkatkan rasa kepercayaan dan keterikatan emosional pedonasi
  • Membuat tampilan lebih menarik
  • Membuat user lebih ingin berdonasi kembali
  • Membuat user merasa aman dengan konten gambar atau video yang ditampilakan

Peran Dalam Tim

Sebagai UI/UX Designer saya bekerja sama dengan Redho, Andre Mohammad Fadillah, dan Eksanto. Di project ini tidak terdapat role yang spesifik, kami bekerja sama dalam setiap langkah yang dilalui.

User Persona

Kami menggunakan user persona yang disediakan oleh Kitabisa, yaitu Aktivis.

  • Umur 20–25 Tahun
  • Bekerja sebagai karyawan
  • Tinggal di Jakarta/Bandung
  • Belum Menikah
  • Sudah Pernah melakukan donasi khusus nya untuk fasilitas umum maupun pendidikan

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Dengan framework Design Thinking ini kami lebih bisa mengiterasi kembali apa yang harus diperbaiki dan dibutuhkan oleh user.

  1. Emphatise

Di fase emphatise kami coba mengumpulkan pain points yang dialami oleh user. Kami mengumpulkan data melalui review Google Play Store, diantaranya adalah berikut ini.

2. Define

Setelah mengetahui pain points yang dialami oleh user, kami pun mencoba untuk merumuskan masalah menjadi berikut ini.

Dari beragam statement yang kami buat, akhirnya kami pun merumuskan menjadi satu problem statement yang akan menjadi fondasi project ini kedepannya.

How-Might We: Kita dapat membuat user merasa aman, memiliki keterikatan secara emosional dan percaya saat melakukan donasi maupun melihat kabar terbaru?

3. Ideate

Pada tahap ini kita dituntut untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin dari masalah yang sudah kita define di tahap sebelumnya, di tahap ini kita tidak boleh membatasi ideasi yang dibuat oleh teman-teman tim. Untuk hasil dari sesi ideasi kurang lebih seperti gambar dibawah ini :

Setelah tahap ideasi selesai, kami pun mengelompokkan ide solusi menjadi beberapa kategori yang disebut sebagai Affinity Diagram.

Disini kami juga menentukan user flow yang akan dibuat. Kami membuat 6 user flow baru untuk memenuhi ideasi yang telah kita buat tadi. Diantaranya adalah:

Kami juga melakukan tahap Crazy 8’s untuk menggambarkan secara visual seperti apa aplikasi dan flow yang akan kami buat nanti nya.

crazy 8's
crazy 8's
wireframe

4. Prototype

Pada tahap ini, kami sudah membuat prototype berbentuk High Fidelity yang dibuat dengan design system di Figma. Design system yang kami buat diambil dengan refrensi design system milik Kitabisa, namun ada beberapa komponen dan warna baru yang kami tambahkan sesuai keperluan.

Design System Components Separate by Each Category
Colors
Typography

Untuk Design System lebih lengkap nya bisa cek disini

Side By Side Hi-Fi Comparison

Setelah membuat High Fidelity berdasarkan design system kami pun langsung membuat prototype di Figma, berikut ini hasilnya:

5. Testing

Di tahap testing ini kami mencoba untuk melakukan validasi dari fitur Inbox yang sudah kami kembangkan dan juga untuk mengetahui apakah aplikasi yang kami buat sudah cukup mudah untuk digunakan oleh user.

Research Objective :

  • Menyediakan fitur untuk mempermudah user dalam melihat kabar terbaru dan meningkatkan rasa keterikatan user dengan kampanye.
  • Mendorong user untuk berdonasi ulang
  • Melakukan filter konten sensitif yang berpotensi mengganggu user.

Dari objektif tersebut kami memilih metode qualitative untuk menggali pemikiran serta behavioral user sehingga dapat menjawa objektif yang sudah kami buat. Disini kami mengajak 2 partisipan untuk melakukan zoom meeting.

Interview

Kesimpulan

Hasil dari interview 2 partisipan pun membawa kami kepada kesimpulan:

  • User merasa lebih percaya untuk berdonasi karena terdapat Video update terbaru dari kampanye
  • User juga merasa lebih memiliki keterikatan emosional terhadap donasi yang sudah dilakukannya
  • User merasa lebih aman untuk melihat gambar atau video karena terdapat fitur konten sensitif
  • User ingin melakukan donasi ulang jika terdapat update yang lebih detail kemana uang mereka digunakan.

Kami pun mendapatkan nilai SEQ 7/7 dari user pertama dan 6.5/7 dari user kedua.

Fitur yang kami buat sudah cukup mengatasi pain points yang dialami user, namun kami sadar masih banyak yang perlu di improve untuk kedepannya.

Terima kasih sudah membaca case study ini, semoga case study ini dapat memberikan manfaat untuk semua orang.

--

--